SYMBOL BID ASK SPREAD
EURUSD 1.22637 1.22646 0.90
USDJPY 106.463 106.471 0.80
GBPUSD 1.40134 1.40144 1.00
XAUUSD 1314.030 1314.226 19.60
US Oil 63.638 63.700 62.00
HKH 31933 31960 27.00
JPN225 21490 21510 20.00
US30 24769 24783 14.00
NQ.GOOG 1097.12 1097.96 84.00
HK.THL (0700) 475.00 475.60 60.00


Pasar saham Eropa dibuka melemah

Pasar saham Eropa dibuka melemah pada perdagangan Rabu (28/2). Bursa Eropa mengekor penurunan tajam bursa saham di Wall Street. Mengutip Bloomberg, Rabu pukul 15.08 WIB, European Stoxx 600 turun 0,18%. Sebagian besar sektor diperdagangkan di teritori negatif. Indeks CAC di Prancis juga dibuka melemah 0,46%. Kemudian, indeks DAX di Jerman turun 0,45% dan indeks saham London FTSE melorot 0,41%. Sentimen negatif melanda pasar global setelah bursa saham di Wall Street tumbang, kemarin. Ketiga indeks di Wall Street memerah dipicu isi pidato perdana Ketua The Federal Reserves Jerome Powell. Pengganti Janet Yellen itu menyatakan kemungkinan bank sentral dapat menaikkan suku bunga lebih dari tiga kali pada tahun ini. Dow Jones bahkan ditutup melorot 1,16%. Ekspektasi Fed yang lebih hawkish (optimistis) berbahaya bagi pasar saham, karena pengeluaran perusahaan akan meningkat. Selain sentimen dari pasar global, pasar Eropa pada hari ini masih mencermati laporan kinerja perusahaan. Solvay, Carrefour, Bayer, Ahold Delhaize, Repsol, ITV, dan Taylor Wimpey dijadwalkan merilis laporan kinerja pada Rabu. Kemudian, akan ada rilis data inflasi inti zona Euro pada Rabu pagi waktu London

Moody's mengerek prediksi pertumbuhan ekonomi global

Moody's Investors Service mengerek prediksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dan tahun depan. Lembaga rating ini menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari 2,3% menjadi 2,7%. Sedangkan untuk tahun depan, Moody's meramal pertumbuhan akan mencapai 2,3%, lebih tinggi ketimbang prediksi sebelumnya 2,1%. Kenaikan prediksi ini mencerminkan data ekonomi yang lebih baik ketimbang perkiraan, serta efek tambahan stimulus fiskal Amerika Serikat (AS). Madhavi Bokil, senior analyst Moody's mengungkapkan, kebijakan stimulatif pada saat full employment dapat mendorong ekonomi ke level lebih tinggi untuk jangka pendek. "Tapi kami juga mengamati dampak kenaikan suku bunga, yang bisa menurunkan permintaan sektor swasta. Alhasil, kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan lebih lambat, karena kondisi penyaluran kredit yang mengetat," kata Bokil dalam rilis, Rabu (28/2). Moody's memprediksikan negara-negara G20 akan tumbuh 3,4% tahun ini. Prediksi pertumbuhan ini lebih tinggi ketimbang angka sebelumnya pada 3,2%. Sedangkan prediksi untuk tahun depan adalah 3,2%, naik tipis ketimbang prediksi sebelumnya pada 3,1%. Lembaga rating ini juga mengerek prediksi pertumbuhan ekonomi AS, Jepang, Jerman, PRancis, Inggris, Korea Selatan, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan dan Turki tahun ini. "Zona Euro menunjukkan kinerja ekonomi terbaik sejak krisis utang 2012," ungkap Moody's.

Harga emas Antam turun Signifikan

Harga jual emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (ANTM), Rabu (28/2) menurun cukup signifikan. Mengutip informasi dari situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam hari ini dibanderol Rp 638.000. Harga ini turun Rp 4.000 dari kemarin. Baca Juga Harga emas menyentuh titik terendah dalam 2,5 pekan Antam menjual emas batangan ke Jepang Harga emas Antam naik Rp 2.000 Sepekan bergerak datar, harga emas mulai menanjak Harga pembelian kembali (buyback) emas Antam hari ini turun lebih dalam sebesar Rp 7.000 jadi di harga Rp 569.000 per gram. Berikut daftar harga emas batangan milik Antam dalam pecahan lainnya dan sudah termasuk pajak: 1 gram: Rp 638.000 5 gram: Rp 3.047.000 10 gram: Rp 6.043.000 25 gram: Rp 15.034.000 50 gram: Rp 30.017.000 100 gram: Rp 59.985.000 250 gram: Rp 149.836.000 500 gram: Rp 299.471.000

Rupiah Hari ini tembus Rp 13.700 per dollar AS

Posisi rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) makin terdesak. Rabu (28/2), kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan nilai tukar rupiah di Rp 13.707 per dollar AS. Rupiah melemah 0,42% ketimbang hari sebelumnya. Posisi rupiah ini adalah level terlemah sejak 4 Februari 2016. Di pasar spot pada pukul 10.16 WIB, rupiah pun terkapar ke level Rp 13.716 per dollar AS. Rupiah melemah 0,27% dari penutupan hari sebelumnya, dan turun 1,73% dari kurs rata-rata sepanjang tahun ini. Nilai rupiah di pasar spot ini terlemah sejak 4 Februari 2016. Rupiah pun melemah 1,17% sejak awal tahun. Rupiah tidak sendiri menghadapi pelemahan. Hampir seluruh mata uang kawasan Asia melemah pada hari ini. Hanya baht, peso, dan yen yang masih menguat tipis terhadap the greenback. Di Asia, rupiah menjadi mata uang dengan kinerja terburuk keempat setelah peso, rupee, dan won. Asal tahu, indeks dollar sejak kemarin menguat setelah bos bank sentral AS mengungkapkan bahwa kenaikan suku bunga AS bisa lebih cepat ketimbang prediksi awal yang sebanyak tiga kali tahun ini. Indeks dollar hari ini berada di 90,44, menguat tipis dari angka kemarin 90,35. Dalam dua hari ini, indeks dollar sudah kembali ke atas level 90. Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail mengatakan, pertumbuhan ekonomi AS yang cukup kuat dan kemungkinan inflasi yang lebih tinggi membuat Gubernur Federal Reserve Jerome Powell semakin yakin untuk menaikan tingkat suku bunga acuan AS pada tahun ini. "Pidato Powell tersebut membuat investor di AS yakin tingkat suku bunga akan lebih dibandingkan ekspektasi sebelumnya," terang Ahmad dalam riset. Ahmad pun memprediksi, rupiah akan bergerak di level Rp 13.650 - Rp 13.700 per dollar AS.

Bursa kawasan Asia melemah

Seluruh bursa kawasan Asia melemah pada pertengahan pekan ini. Rabu (28/2) pukul 8.36 WIB, indeks Nikkei tergerus 0,53% ke 22.271. Indeks Hang Seng merosot 1,04% ke 30.937. Indeks Shanghai turun 0,85% ke 3.264. Sedangkan Kospi turun 0,42% 2.446. Penurunan paling mini adalah Straits Times yang hanya 0,06% ke 3.539. Penurunan bursa Jepang terjadi di banyak sektor. Harga saham Honda Motor turun 0,58%, SoftBank Group turun 0,71% dan Fast Retailing turun 0,89%. Selain pengaruh dari Wall Street dan harga komoditas yang tergerus semalam, pasar mengantisipasi rilis kinerja keuangan. Data ekonomi yang rilis hari ini adalah angka produksi industri bulan Januari Jepang yang turun 6,6% secara bulanan. Angka ini jauh di bawah median prediksi Reuters di 4,2%. Penjualan ritel naik 1,6%, lebih rendah ketimbang prediksi pada 2,1%. Data ekonomi yang akan rilis hari ini adalah: - PMI manufaktur dan non manufaktur China - PDB Hong Kong kuartal keempat - PDB India

Harga emas turun ke level terendah

Harga emas menyentuh level terendah dalam 2,5 pekan. Rabu (28/2) pukul 7.40 WIB, harga emas untuk pengiriman April 2018 di Commodity Exchange turun 0,05% dari level penutupan kemarin menjadi US$ 1.317,90 per ons troi. Harga emas kembali bergerak di sekitar US$ 1.310 per ons troi kemarin setelah pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell. Orang nomor satu di bank sentral AS ini menyebut, The Fed akan melanjutkan kenaikan suku bunga secara bertahap. Pernyataan Powell menguatkan nilai tukar dollar dan menekan harga emas. "Pernyataan Powell cenderung netral soal kenaikan suku bunga," kata Bob Haberkorn, senior commodities strategist RJO Futures kepada Reuters. Haberkorn mengatakan, kenaikan suku bunga tiga hingga empat kali sudah masuk dalam perhitungan pasar. Tapi, beberapa analis menganggap pernuataan Powell lebih hawkish. "Satu hal yang mengagetkan beberapa pihak adalah, Powell menyebut langsung bahwa pasar saham dan volatilitas yang terjadi belakangan tidak menjadi kekhawatiran bank sentral," kata Jason Ware, chief investment officer Albion Financial.

Harga minyak turun dalam dua hari terakhir

Harga minyak pagi ini melanjutkan penurunan yang terjadi kemarin. Rabu (28/2) pukul 7.21 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2018 di New York Mercantile Exchange (Nymex) turun 0,25% ke US$ 62,85 per barel ketimbang harga penutupan kemarin. Dalam dua hari terakhir, harga minyak tergerus 1,66%. Di hari Selasa, harga minyak acuan brent untuk pengiriman April 2018 di ICE Futures pun tergelincir 1,29% ketimbang hari sebelumnya menjadi US$ 66,63 per barel. Kenaikan nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) dan ekspektasi data minyak mingguan yang akan dirilis nanti malam menekan harga minyak. Nilai tukar dollar AS menguat setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan, bank sentral berniat menaikkan suku bunga secara bertahap, dan bisa lebih dari tiga kali. "Kenaikan harga minyak mencapai lebih dari US$ 6 per barel dalam seminggu lebih, ini cukup panjang," kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch & Associates kepada Reuters. Polling Reuters menunjukkan, stok minyak mentah komersial AS hingga pekan lalu mungkin naik 2,7 juta barel. Energy Information Administration akan merilis data stok minyak pada Rabu pagi waktu setempat. Fatih Birol, Executive Director International Energy Agency (IEA) yang berpusat di Paris menyebut, AS akan mengambil alih posisi Rusia sebagai produsen minyak terbesar pada tahun depan. "Pertumbuhan shale oil AS sangat kuat. AS akan menjadi produsen nomor satu dalam waktu dekat," kata dia.

Optimisme ECB, EUR/USD menguat

Pernyataan Gubernur European Central Bank (ECB) Mario Draghi yang optimistis terhadap inflasi Uni Eropa membuat euro tak terbendung di hadapan mata uang utama lain. Kemarin, pasangan EUR/USD menguat 0,07% ke level 1,2325. Serupa, duet EUR/GBP pun terangkat 0,20% menjadi 0,8836 dan pairing EUR/JPY menanjak 0,08% ke posisi 131,80. Walau Draghi belum memberikan penjelasan mengenai penghentian stimulus, euro tetap perkasa. Maklum, data ekonomi di sejumlah negara Uni Eropa membaik. Ini menunjukan sinyal positif bahwa ekonomi di benua biru tumbuh sesuai perkiraan. Namun, pergerakan euro masih terbatas lantaran dibayangi sentimen dari pemilihan umum (pemilu) di Italia, dan kepastian koalisi Pemerintahan Kanselir Jerman Angela Markel akhir pekan ini. Keunggulan EUR/USD juga terjadi karena pasar masih menantikan pidato pertama Gubernur Federal Reserve (The Fed) yang baru Jerome Powell. Alwi Asegaff, Analis PT Global Kapital Investama Berjangka, mengatakan, pasar berharap, Powell bakal menyinggung kepastian kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) untuk tahun ini. Jika suku bunga The Fed naik, ada potensi dollar negeri Uwak Sam berbalik arah. "Saat ini, dollar AS masih minim sentimen lantaran pasar masih khawatir terhadap potensi defisit anggaran Pemerintahan Donald Trump," kata Alwi, Selasa (27/2). Kekhawatiran tersebut menyeret indeks dollar AS dan membuat the greenback bertekuk lutut. Sementara poundsterling kembali ambruk gara-gara silang pendapat antara partai oposisi dan pemerintah terkait proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa. "Jadi, ada partai oposisi yang tidak setuju pada beberapa poin rencana Brexit," ujar Putu Agus Pransuamitra, Analis PT Monex Investindo Futures. Pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn menyatakan, seharusnya Inggris mempertahankan hubungan ekonomi yang dekat dengan Uni Eropa, termasuk kesepakatan bebas bea. Tentu, keinginan Partai Buruh itu bertentangan dengan Perdana Menteri Theresa May, yang menganggap rencana tersebut justru membatasi kebebasan Inggris untuk melakukan kesepakatan perdagangan baru di seluruh dunia, setelah meninggalkan Uni Eropa pada 2019. Nah, tekanan pada poundsterling ini membuat pairing EUR/GBP berpotensi melanjutkan penguatan. Terlebih, jika data inflasi Jerman lebih tinggi dari proyeksi 0,5%, maka euro dipastikan akan mengungguli GBP yang belum memiliki katalis positif. Sedang Bank of Japan (BoJ) yang merilis inflasi tahunan Jepang pada Januari lalu yang mencapai 0,8% tetap tidak bisa membuat yen unggul atas euro. Padahal, angka inflasi tahunan ini sudah lebih tinggi dari proyeksi 0,6%. Wahyu Tribowo Laksono, Analis PT Central Capital Futures, mengungkapkan, meski lebih tinggi dari perkiraan, inflasi Jepang yang masih jauh dari target BoJ sebesar 2% membuat JPY tak bertenaga. Sebelumnya, Gubernur Haruhiko Kuroda menetapkan, target inflasi Jepang 2%. Lantaran masih jauh dari target tersebut, BoJ diperkirakan belum akan mengubah kebijakannya. Tapi, dengan ketidakpastian geopolitik di kawasan Italia dan Jerman, maka muncul potensi yen untuk kembali diincar sebagai aset lindung nilai.

Rupiah tertekan imbas dari Pidato Jeremy Powell

Penantian pasar terhadap pidato Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jeremy Powell membuat rupiah tertekan. Kemarin, rupiah spot terkoreksi 0,14% menjadi Rp 13.679 per dollar Amerika Serikat (AS). Sebaliknya, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia justru menguat 0,07% ke level 13.650 per dollar AS. Pelemahan rupiah merupakan buntut dari kewaspadaan investor menjelang testimoni Powell. Pasar berharap, Powell bisa memberi kejelasan soal arah kebijakan bank sentral AS di 2018. Apalagi, notulensi FOMC sebelumnya memberi sinyal optimistis terhadap ekonomi AS. Hampir bisa dipastikan, pada pertemuan FOMC Maret nanti, The Fed akan mengerek suku bunga sebesar 25 basis poin. Sementara Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menyatakan, rilis data-data ekonomi Amerika, seperti nilai pesanan produk tahan lama dan inflasi, jadi penyokong rupiah hari ini. Karena itu, Lana memprediksikan, rupiah hari ini ada di level Rp 13.610-Rp 13.690 per dollar AS. Sedang Faisyal memperkirakan, rupiah bergerak dalam rentang 13.630-13.690 per dollar AS.

Wall Street terpukul oleh potensi kenaikan suku bunga

Pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menjadi alasan Wall Street untuk koreksi setelah tiga hari naik. Selasa (27/2), indeks Dow Jones Industrial Average turun 229 poin atau 1,16% ke 25.410,03. Indeks S&P 500 pun melorot hingga 1,27% ke 2.744,28. Penurunan Nasdaq pun tak kalah besar. Indeks teknologi ini merosot hingga 1,23% ke 7.330,35. Powell, yang resmi menjabat bulan ini, memberi sinyal bahwa bank sentral bisa menaikkan suku bunga lebih dari tiga kali tahun ini untuk menjaga agar ekonomi tidak overheating. Asal tahu, sebelumnya, The Fed berniat menaikkan suku bunga acuan tiga kali tahun ini dan dua kali untuk tahun depan. "Kam melihat data yang menambah keyakinan bahwa inflasi menanjak menuju target," kata Powell dalam rapat dengar pendapat dengan Kongres, Selasa. Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi global pun makin kuat. Powell bilang, kebijakan fiskal saat ini menjadi lebih stimulatif. Kate Warne, investment strategist Edward Jones mengatakan, pasar terkoreksi karena pernyataan Powell yang memberi sinyal kenaikan bunga lebih dari antisipasi pasar. "Reaksi pasar juga tidak terlalu dramatis. Investor mulai nyaman kalau suku bunga memang harus naik pelan-pelan sebagai respons pertumbuhan ekonomi," kata Warne kepada CNBC.

Daya Tarik Minyak Mentah Terdorong, WTI Dekati US$64 Per Barel

Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) berhasil mencapai level tertinggi dalam tiga pekan pada akhir perdagangan Senin (26/2/2018), seiring dengan penguatan pada pasar saham yang memacu optimisme mengenai efek pertumbuhan ekonomi terhadap dorongan permintaan energi. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2018 ditutup naik 36 sen di US$63,91 per barel di New York Mercantile Exchange, setelah sempat turun ke level 63,06. Total volume yang diperdagangkan mencapai sekitar 31% di bawah rata-rata 100 hari. Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman April 2018 berakhir naik 19 sen di US$67,50 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global tersebut diperdagangkan premium sebesar US$3,59 terhadap WTI. Dilansir Bloomberg, saham bluechip mencapai tingkat yang tidak terlihat sejak awal bulan ini, sementara pergerakan dolar AS turun dari kenaikan sebelumnya, sehingga meningkatkan daya tarik minyak mentah. Harga minyak AS pun bergerak menghampiri kisaran US$64 per barel, terlepas dari komentar Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih akhir pekan kemarin tentang penghapusan upaya pembatasan produksi yang telah berlaku sejak akhir 2016 secara bertahap. “Baiknya performa ekuitas adalah elemen terpenting, korelasi relatif dengan ekuitas saat ini serta korelasi terhadap aset berisiko,” kata Bob Yawger, director of futures di Mizuho Securities USA Inc., seperti dikutip Bloomberg. Harga minyak di New York telah meningkat sekitar 8% dalam dua pekan terakhir ditopang upaya pembatasan produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan aliansinya seperti Rusia, demi mengatasi kelebihan suplai global. Pada Sabtu (24/2), Menteri Al-Falih mengatakan mengingat jumlah persediaan berlebih terlihat menyusut, langkah berikutnya bagi para produsen utama kemungkinan adalah menghapuskan upaya pembatasan produksi sedikit demi sedikit. “Upaya pembatasan produksi kemungkinan akan dikurangi sekitar tahun 2019, namun kami masih belum pasti kapan atau bagaimana melakukannya,” ujar Al-Falih di New Delhi.

Won Masih Menguat, Indeks Kospi Korsel Tergelincir

Pergerakan indeks Kospi berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Selasa (27/2/2018), meski pada saat yang sama nilai tukar won terus terapresiasi terhadap dolar AS. Pergerakan indeks saham acuan Korea Selatan tersebut berakhir turun 0,06% atau 1,51 poin di level 2.456,14, setelah dibuka dengan penguatan 0,67% atau 16,43 poin di 2.474,08. Adapun pada perdagangan Senin (26/2), Kospi masih mampu mempertahankan pergerakannya di zona hijau pada perdagangan hari kedua berturut-turut, setelah berakhir naik 0,25% atau 6,13 poin di posisi 2.457,65. Sebanyak 245 saham menguat, 468 saham melemah, dan 57 saham stagnan dari 770 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada akhir perdagangan hari ini. Sejumlah saham terpantau mendorong pergerakan negatif Kospi di akhir perdagangan, di antaranya SK Chemicals Co. Ltd./New (-0,91%), Cuckoo Homesys Co. Ltd. (-1,36%), dan Dong Ah Tire & Rubber Co. Ltd./New (-3,60%). Di sisi lain, saham KC Tech Co. Ltd./New dan Lotte Confectionery Co. Ltd. yang masing-masing naik 1% dan 0,59% berada di antara deretan saham yang bergerak positif dan membatasi pelemahan Kospi. Sementara itu, harga saham Samsung Electronics Co. Ltd. hari ini hanya berakhir stagnan di posisi 2.369.000 won. Padahal, saham raksasa teknologi ini sempat memperpanjang penguatannya saat dibuka melesat 2,07% di level 2.418.000. Berbanding terbalik dengan Kospi, nilai tukar won mampu kembali terapresiasi di hari ketiga berturut-turut dengan berakhir menguat 0,20% atau 2,15 poin di 1.071,25 per dolar AS. Won mampu bertahan menguat saat mata uang emerging market di Asia bergerak variatif di tengah penantian investor akan penyampaian testimoni oleh Gubernur baru The Federal Reserve Jerome Powell di depan Kongres AS hari ini waktu setempat. “Investor tampaknya lebih berhati-hati menjelang penyampaian testimoni oleh Powell, yang dapat mengisyaratkan kenaikan suku bunga The Fed tahun ini,” kata Ken Cheung, senior Asian FX strategist di Mizuho Bank Ltd., seperti dikutip Bloomberg.

Jadi Produsen Minyak, AS Bakal Salip Rusia?

Produksi minyak Amerika Serikat (AS) diprediksi akan melampaui produksi Rusia paling lambat pada akhir 2018. Alhasil, AS akan menyalip posisi Rusia sebagai produsen minyak terbesar di dunia. Badan informasi energi AS, Energy Information Administration (EIA), awal bulan ini menyatakan produksi minyak AS akan melebihi 11 juta barel per hari (bph) pada akhir 2018. Pencapaian itu akan membawa AS menyusul posisi Rusia sebagai produsen nomor satu untuk minyak mentah, seiring dengan booming minyak shale di negara adidaya tersebut yang terus mempengaruhi pasar global. Rusia diketahui memompa produksinya tepat di bawah angka tersebut. Dalam sebuah acara di Tokyo, Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol mengatakan jika tidak tahun ini, pencapaian AS tersebut diperkirakan akan terjadi tahun depan. “Pertumbuhan minyak shale AS sangat kuat, lajunya sangat kuat. Amerika Serikat akan menjadi penghasil minyak nomor satu dalam waktu dekat,” katanya kepada Reuters secara terpisah, seperti dikutip CNBC. Produksi minyak mentah AS naik di atas 10 juta bph akhir tahun lalu, untuk pertama kalinya sejak tahun 1970an, menyalip eksportir minyak utama Arab Saudi. “Saya tidak melihat produksi minyak AS akan memuncak sebelum 2020. Kemungkinan tidak akan terjadi penurunan dalam empat sampai lima tahun ke depan,” lanjut Birol Lonjakan produksi minyak AS yang meningkat di pasar minyak global, datang saat produsen utama lainnya, termasuk Rusia dan anggota-anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang didominasi Timur Tengah, berupaya menahan produksi demi mendorong harga. Minyak AS juga semakin banyak diekspor, termasuk ke pasar dengan pertumbuhan terbesar dan tercepat dunia di Asia, sehingga menggerogoti pangsa pasar OPEC dan Rusia. Di sisi lain, impor minyak mentah bersih AS pekan lalu turun sebesar 1,6 juta bph menjadi 4,98 juta bph, level terendah sejak EIA mulai mencatat data pada tahun 2001. Ini mencerminkan pengikisan lebih lanjut yang telah menjadi tumpuan di pasar OPEC selama beberapa dekade. Meski demikian, Birol mengatakan pertumbuhan produksi tidak hanya kuat di Amerika Serikat. “Kanada, terutama pasir minyak, dan proyek lepas pantai Brasil. Ini adalah dua penggerak utama (di luar AS),” katanya. Di sisi permintaan, Birol mengatakan IEA memperkirakan pertumbuhan sekitar 1,4 juta bph pada 2018.

Harga emas Antam naik Rp 2.000

Harga jual emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (ANTM) masih beranjak naik. Mengutip informasi dari situs Logam Mulia, harga jual pecahan satu gram emas Antam hari ini dibanderol Rp 642.000. Harga ini naik Rp 2.000 dari harga kemarin. Kompak, harga pembelian kembali (buyback) emas Antam hari ini juga naik Rp 2.000 menjadi Rp 576.000. Berikut daftar harga emas batangan milik Antam dalam pecahan lainnya dan sudah termasuk pajak: 1 gram: Rp 642.000 5 gram: Rp 3.067.000 10 gram: Rp 6.084.000 25 gram: Rp 15.135.000 50 gram: Rp 30.219.000 100 gram: Rp 60.388.000 250 gram: Rp 150.845.000 500 gram: Rp 301.489.000

Rupiah kuat meski terbatas

Koreksi pada indeks dollar Amerika Serikat (AS) berhasil membuat rupiah mempertahankan penguatan di awal pekan ini. Kemarin, valuasi rupiah di pasar spot menanjak 0,06% ke level Rp 13.660 per dollar AS. Serupa, di kurs tengah Bank Indonesia (BI), mata uang garuda terangkat sebesar 0,08% menjadi Rp 13.659 per dollar AS. Sentimen eksternal masih menjadi pendorong utama keperkasaan rupiah. Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, indeks dollar AS mengalami koreksi setelah yield obligasi negeri uak Sam turun. Senin (26/2) pukul 16.30 WIB, indeks dollar AS terkoreksi 0,29% ke level 89,626. Sedang yield obligasi AS dengan tenor 10 tahun ada di posisi 2,88% pada akhir pekan lalu. Karena itu, Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memprediksikan, rupiah hari ini berpeluang kembali menguat meski terbatas. "Ini teknikal saja karena sepekan lalu rupiah sudah melemah," kata dia. Keunggulan rupiah atas dollar AS belum signifikan, mengingat belum ada data positif dari dalam negeri. Pasar masih menanti data inflasi yang dirilis Kamis (1/3) lusa. Alhasil, David menebak, rupiah hari ini dalam kisaran Rp 13.620–Rp 13.680 per dollar AS. Sementara Faisyal memperkirakan, rupiah bergerak di rentang Rp 13.630–Rp 13.680 per dollar AS.

Wall Street melaju kencang

Wall Street melaju kencang pada awal perdagangan pekan ini. Senin (26/2), Dow Jones Industrial Average melonjak 1,58% atau 399,28 poin ke 25.709,27. Indeks S&P 500 pun melonjak 1,18% ke 2.779,60. Sedangkan indeks Nasdaq menguat 1,15% ke 7.421,46. Pada indeks Dow Jones, saham Boeing dan 3M mengontribusi kenaikan terbesar. Pada S&P 500, sektor telekomunikasi, teknologi, dan finansial menjadi pendorong indeks. Sementara itu saham Berkshire Hathaway Kelas B melonjak hingga 3,88% setelah CEO Warren Buffett mengatakan kepada investor bahwa jika perusahaan investasi ini gagal mengakuisisi perusahaan yang bagus, Berkshire akan membagi dividen bagi para pemegang saham. Kenaikan Dow Jones dan S&P 500 hingga saat ini sudah memangkas penurunan dari level tertingginya. Dow Jones masih perlu naik 3,4% dan S&P sebesar 3,25% untuk kembali ke level tertinggi. Pada indeks Nasdaq, saham Apple dan Intel menjadi penopang. Saham Apple menguat 2% dan Intel 2,8%. "Ekonomi masih dalam mode percepatan, baik di Amerika Serikat maupun secara global," kata Maris Ogg, president Tower Bridge Advisors kepada CNBC. Art Hogan, chief market strategist B Riley FBR mengatakan, data ekonomi AS yang dirilis pekan ini, terutama inflasi, akan penting bagi arah pasar selanjutnya. "Laba perusahaan sangat baik, dan akan lebih baik dengan adanya reformasi pajak. Ditambah lagi, data ekonomi terus membaik," kata dia. Malam nanti, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell akan ada dengar pendapat dengan Kongres. Powell diperkirakan akan menjabarkan kebijakan moneternya dalam pertemuan ini.

Contact

Graha Selaras Lt 3
Jl. K.H. Mas Mansyur No.59
Jakarta 10230
Indonesia
Telp. +62 21 – 3911 085 (hunting)
Fax. +62 21 – 3911 086
Contact Person :
Pelayanan Nasabah
Nomor Telepon : +62 21-39 111 38
Whatsup             : +62 812 1234 5962

Meta Trader

MetaTrader 4 adalah platform perdagangan on-line unggulan yang dirancang untuk mengakomodir semua fungsi pialang dalam menyediakan jasa kepada nasabahnya dalam melakukan transaksi atas kontrak-kontrak Futures, Forex, CFD dan Indeks, sehingga membuat MetaTrader 4 menjadi salah satu platform perdagangan yang paling inovatif yang kami pilih untuk dapat memenuhi kebutuhan nasabah kami.
MetaTrader 4 memiliki beberapa pilihan fitur menarik untuk nasabah seperti:
  • Kemampuan melayani lebih dari 10.000 trader dengan menggunakan multiple account secara simultan.
  • Menggunakan implementasi industri Teknologi Informasi terbaik.
  • Memiliki arsitektur terdistribusi.
  • Sistem keamanan yang handal.
  • Aplikasi perdagangan mobile yang nyaman.
  • Memiliki fitur eksekusi transaksi otomatis dan inovatif.
Karena keunggulannya, MetaTrader 4 telah menjadi platform perdagangan on-line yang paling populer di dunia saat ini.

Download MetaTrader 4

About Partnership


Adalah sejenis Referral Program, di mana nasabah di beri kesempatan untuk berpartisipasi dengan mengajak orang lain untuk menjadi Nasabah Sôegee Futures (Investor get Investors) dan memperoleh kompensasi & reward nya.




Partnership type

Terdiri dari : a) Introducing Broker (IB); b) Master IB (MIB); c) Partner
  1. Sebagai IB
    Jika Nasabah berkeinginan untuk menjadi Introducing Broker (IB) dan telah memenuhi persyaratannya, Nasabah dapat mengajukan permohonan untuk menjadi IB pada menu Apply Partnership di Personal Cabinetnya, selanjutnya membaca, mengerti dan menyetujui Partnership Agreement.
    Jika disetujui permohonannya, maka IB tersebut diberikan Referral Code yang wajib dicantumkan oleh calon-calon Investor baru yang diperkenalkan oleh IB tersebut agar kompensasinya dapat diberikan kepada IB tersebut, contoh: Agent Code 1234.
    Fasilitas Banner untuk kampanye
    Setiap IB wajib mengajukan pembuatan sebuah Banner dengan Referral Code-nya ditanamkan didalam Banner-nya untuk berkampanye mengajak orang lain untuk menjadi Nasabah Sôegee Futures dan memperoleh kompensasi & reward-nya.
    Registrasi Calon Nasabah yang diperkenalkan
    Setiap calon Nasabah wajib melakukan pendaftaran untuk menjadi Nasabah dengan memenuhi persyaratan pendaftaran yang dilakukannya secara elektronik melalui website: SoegeeFX.com
    • Pada saat pendaftaran awal untuk menjadi Nasabah, maka calon Nasabah yang diperkenalkan ke Sôegee Futures oleh relasi atau Nasabah lainnya yang sudah menjadi IB di Sôegee Futures harus melakukan pendaftaran melalui Banner (klik Registration button di Banner) milik IB yang memperkenalkannya ke Sôegee Futures supaya IB tersebut dapat menerima kompensasi & reward-nya.
    • Jika calon Nasabah tidak melakukan pendaftaran melalui Banner (klik Registration button di Banner) milik IB yang memperkenalkannya ke Sôegee Futures, maka berlaku ketentuan sbb:
      Jika pendaftaran calon Nasabah dilakukan melalui Banner milik IB lainnya yang bukan milik IB yang memperkenalkannya ke Sôegee Futures tersebut, maka secara otomatis IB lainnya tersebut yang menjadi Referral dari calon Nasabah tersebut, sehingga IB yang memperkenalkannya ke Sôegee Futures tidak berhak atas kompensasinya dan tidak diperkenankan untuk mengajukan perubahan, demikian pula jika pendaftaran calon Nasabah dilakukan langsung melalui website soegeefx.com, maka secara otomatis Sôegee Futures tersebut yang menjadi Referral dari calon Nasabah tersebut.

  2. Sebagai MIB
    Jika IB tersebut telah memenuhi persyaratan untuk menjadi MIB, maka dapat mengajukan permohonan untuk menjadi MIB dan berhak untuk memperoleh kompensasi & reward atas partisipasinya dengan nilai sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku. Selanjutnya, secara otomatis MIB sudah tidak lagi menjadi IB.

  3. Sebagai Partner
    Jika MIB telah memenuhi persyaratan untuk menjadi Partner, maka dapat mengajukan permohonan untuk menjadi Partner dan berhak untuk memperoleh kompensasi & reward atas partisipasinya dengan nilai sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku. Selanjutnya, secara otomatis Partner sudah tidak lagi menjadi MIB.





Partnership benefits


  1. Kompensasi untuk Introducing Broker (IB) adalah:
    Dari setiap transaksi Nasabah yang diperkenalkannya, sebesar [table dibawah ini] per 1 lot settled.
    Pengecualian:
    Jika transaksi Nasabah diatas berasal dari transaksi IB sendiri selaku Nasabah langsung, maka dari setiap transaksi tersebut IB tidak memperoleh kompensasi
  2. Kompensasi untuk Master Introducing Broker (MIB) adalah:
    Dari setiap transaksi Nasabah dari IB – IB di groupnya, sebesar [table dibawah ini] per 1 lot settled, ditambah, dari setiap transaksi Nasabah yang di perkenalkannya, MID akan mendapatkan kompensasi (hak IB) sebesar [table dibawah ini] per 1 lot settled.
    Pengecualian:
    Jika transaksi Nasabah diatas berasal dari transaksi MIB sendiri selaku Nasabah langsung, maka dari setiap transaksi tersebut MIB tidak memperoleh kompensasi;
    Jika transaksi Nasabah berasal dari transaksi IB nya selaku Nasabah, maka dari setiap transaksi tersebut MIB memperoleh kompensasi (hak IB) sebesar [table dibawah ini] per 1 lot settled.
  3. Kompensasi untuk Partner adalah:
    Dari setiap transaksi Nasabah dari IB – IB dan MIB – MIB di groupnya, sebesar [table dibawah ini] per 1 lot settled.
  4. 4.Nilai-nilai kompensasi tersebut diatas sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%.
SKEMA KOMPENSASI / 1 LOT SETTLED
TRANSAKSI IB MIB PARTNER
Forex
Stock Indices
Metals
Energy
$7.50
atau
IDR75,000
$1.50
atau
IDR15,000
$1.00
atau
IDR10,000
Single Stock_CFD 30% x Biaya Komisi 12.5% x Biaya Komisi 7.5% x Biaya Komisi
Commodities IDR75,000 IDR15,000 IDR10,000
Ayo Investasi Forex Bersama Kami di Soegeefx

About Forex

Selama bertahun-tahun Forex trading sudah sangat populer di dunia. Dengan volume perdagangan harian dalam satu hari mencapai hingga US $ 3-5triliun, maka Forex sebenarnya telah menjadi pasar keuangan terbesar di dunia.  Volume yang besar dan likuiditas yang tinggi mengartikan bahwa tidak ada kekhawatiran tentang kedalaman pasar untuk diterapkannya berbagai strategi perdagangan Anda.

Spot Fx/Gold Mini-Sized Contract
Dengan se-izin regulator Bappebti, maka semenjak awal Januari 2013 kami juga menawarkan perdagangan kontrak mini Fx/Gold di Bursa JFX sehingga memungkinkan bagi individu maupun institusi untuk berpartisipasi dalam pasar mata uang asing dan logam mulia yang sangat likuid dan fluktuatif dengan risiko yang minimal. Perdagangan kontrak mini sangat direkomendasikan bagi trader baru yang mulai ber-investasi di pasar berjangka.
Apa saja produk Spot Forex yang diperdagangkan?

FOREX PAIRS
Majors EUR/USD USD/JPY GBP/USD USD/CHF AUD/USD NZD/USD USD/CAD
Minors EUR/AUD GBP/AUD CHF/JPY AUD/CAD NZD/CAD CAD/JPY
EUR/CAD GBP/CAD AUD/CHF NZD/CHF
EUR/CHF GBP/CHF AUD/JPY NZD/JPY
EUR/GBP GBP/JPY AUD/NZD
EUR/JPY GBP/NZD
EUR/NZD
  • FX spread (mulai dari 0.6 pip).
  • Leverage FX Majors (1:200), FX Minors (1:100).
  • Margin Call terjadi pada saat Equity/Dana Nasabah mencapai atau ≤150% Margin Requirement (kebutuhan Margin atas Posisi Terbukanya).
  • Stop Out / Automatic Cut-Loss (likuidasi otomatis terhadap Posisi Terbuka) terjadi pada saat Equity/Dana Nasabah mencapai atau ≤100% Margin Requirement (kebutuhan Margin atas Posisi Terbukanya) dengan harga likuidasi / harga pasar pada saat itu, tanpa perlu persetujuan dari Nasabah terlebih dahulu.
  • TP/SL (zero level).
  • Minimum Trade FX (0.1 lot = $10,000/lot).
  • Minimum Deposit Awal:
    Mata Uang Akun USD/IDR ($100 / IDR1,000,000. – = fix-rate USD1/IDR10,000. -)

Ayo Investasi Forex Bersama Kami di Soegeefx