SYMBOL BID ASK SPREAD
EURUSD 1.22637 1.22646 0.90
USDJPY 106.463 106.471 0.80
GBPUSD 1.40134 1.40144 1.00
XAUUSD 1314.030 1314.226 19.60
US Oil 63.638 63.700 62.00
HKH 31933 31960 27.00
JPN225 21490 21510 20.00
US30 24769 24783 14.00
NQ.GOOG 1097.12 1097.96 84.00
HK.THL (0700) 475.00 475.60 60.00


Harga minyak turun dalam dua hari terakhir

Harga minyak pagi ini melanjutkan penurunan yang terjadi kemarin. Rabu (28/2) pukul 7.21 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2018 di New York Mercantile Exchange (Nymex) turun 0,25% ke US$ 62,85 per barel ketimbang harga penutupan kemarin. Dalam dua hari terakhir, harga minyak tergerus 1,66%. Di hari Selasa, harga minyak acuan brent untuk pengiriman April 2018 di ICE Futures pun tergelincir 1,29% ketimbang hari sebelumnya menjadi US$ 66,63 per barel. Kenaikan nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) dan ekspektasi data minyak mingguan yang akan dirilis nanti malam menekan harga minyak. Nilai tukar dollar AS menguat setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan, bank sentral berniat menaikkan suku bunga secara bertahap, dan bisa lebih dari tiga kali. "Kenaikan harga minyak mencapai lebih dari US$ 6 per barel dalam seminggu lebih, ini cukup panjang," kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch & Associates kepada Reuters. Polling Reuters menunjukkan, stok minyak mentah komersial AS hingga pekan lalu mungkin naik 2,7 juta barel. Energy Information Administration akan merilis data stok minyak pada Rabu pagi waktu setempat. Fatih Birol, Executive Director International Energy Agency (IEA) yang berpusat di Paris menyebut, AS akan mengambil alih posisi Rusia sebagai produsen minyak terbesar pada tahun depan. "Pertumbuhan shale oil AS sangat kuat. AS akan menjadi produsen nomor satu dalam waktu dekat," kata dia.

0 komentar:

Posting Komentar