Tekanan eksternal membuat rupiah terseok. Kemarin, rupiah spot melemah 0,04% ke level Rp 13.762 per dollar AS. Ini juga menjadi rekor terburuk sejak Februari 2016.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual bilang, koreksi rupiah terbatas, karena mendapat sentimen positif dari keputusan Presiden AS Donald Trump yang memberlakukan bea impor terhadap baja dan aluminium. "China yang optimistis menetapkan pertumbuhan 6,5% juga memberikan sentimen positif bagi mata uang negara berkembang," kata dia, kemarin.
Hal tersebut akhirnya membuat kurs tengah Bank Indonesia menguat 0,04% menjadi Rp 13.740 per dollar AS.
0 komentar:
Posting Komentar