WTO memang salah satu tugasnya mengadili kasus-kasus perdagangan, dapat memberi wewenang kepada negara-negara untuk menilai tarif ketika suatu negara tidak mematuhi peraturan perdagangan internasional. WTO secara rutin menangani keluhan dan kebetulan China telah menjadi target besar untuk kasus-kasus yang dibawa oleh AS, Jepang dan Uni Eropa.
Para pejabat Gedung Putih menunjuk sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh AS, Uni Eropa dan Jepang setelah sesi WTO pada Desember 2017, di mana tiga kekuatan perdagangan "setuju untuk meningkatkan kerja sama trilateral di WTO dan di forum lain" untuk membuat China mengurangi "kelebihan kapasitas yang parah” di sejumlah industri.
Forex Mini OnlineOne Stop TradingTrading Only $100 | Lot Start 0.1 Lot ,
Spread mulai 0.6 pip | Instan Referal reward Broker Mini Legal Bappebti
Register KLik
Tindakan Kamis kemarin adalah puncak dari investigasi selama berbulan-bulan terhadap praktik kekayaan intelektual China, termasuk tuntutan Beijing bahwa perusahaan asing harus membentuk usaha bersama untuk melakukan bisnis di China dan kemudian menekan perusahaan AS di sana untuk menyerahkan teknologi canggih kepada mitra lokal.
China memberlakukan pembatasan substansial terhadap investasi asing melalui perjanjian lisensi yang tidak adil, dan menggunakan dana negara untuk mensubsidi akuisisi teknologi AS dan membangun perusahaan domestik.
"Laporan jelas menunjukkan ada praktik yang tidak adil oleh China," kata Everett Eissenstat, wakil direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, dilansir dari Wall Street Journal.
0 komentar:
Posting Komentar