Rupiah diperdagangkan menguat terhadap dollar AS di pasar spot, Jumat (9/3) pagi.
Mengutip Bloomberg, pukul 10.11 WIB, nilai tukar rupiah terapresiasi 30 poin atau setara 0,22% menjadi Rp 13.786. Mata uang Garuda bangkit setelah kemarin menembus level Rp 13.816, terburuk dalam dua tahun terakhir.
Meski menguat, namun sepekan berjalan, rupiah masih tercatat melemah 0,21%.
Rupiah menguat walaupun dollar AS secara umum masih cukup solid. Ini terlihat dari indeks dollar yang bergerak naik. Jumat pukul 10.18 WIB, indeks dollar spot diperdagangkan naik tipis ke level 90,20 dari posisi kemarin 90,18.
Sementara, mata uang di kawasan Asia bergerak variatif terhadap greenback. Sejumlah mata uang, seperti won Korea, baht Thailand dan dolalr Filipina seirama dengan penguatan rupiah. Namun, ringgit Malaysia, yen Jepang, dollar Singapura, rupee India, hingga dollar Taiwan melemah di hadapan dollar AS.
Di pasar saham, mayoritas bursa Asia menguat pada Jumat pagi. Hanya, IHSG bergerak liar dengan kecenderungan turun. Sejatinya, pasar Asia diselimuti sentimen positif, setelah Presiden AS Donald Trump setuju bertemu dengan pimpinan Korea Utara Kim Jong Un. Apalagi, Wall Street ditutup positif setelah Trump mengecualikan Kanada dan Meksiko dari penerapan pajak impor baja dan aluminium
0 komentar:
Posting Komentar